Senin, 17 Juni 2019

HIPERTENSI



Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah yang mengalir dalam sirkulasi pembuluh darah meningkat secara abnormal baik sistolik maupun diastolik. Bilangannya biasanya lebih tinggi dari 140 mm/Hg untuk sistolik dan lebih tinggi dari 90 mm/Hg untuk diastolik. Hal tersebut dapat terjadi karena jantung bekerja lebih kerasmemompa darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi tubuh.  Hipertensi dapat menyebabkan komplikasi penyakit lain seperti gangguan ginjal, penyakit jantung koroner (pjk), gangguan ginjal, stroke dan lain-lain yang berkaitan pada kelemahan fungsi organ penting tubuh seperti jantung , otak dan ginjal dapat pula menyebabkan kematian. 

Tekanan darah tinggi terbagi menjadi 3 yaitu :
1. Hipertensi sistolik (isolatic sysolic hypertension)
Peningkatan tekanan sistolik saja biasanya ditemukan pada usia lanjut.
2. Hipertensi diastolik (diastolic  hypertension)
Peningkatan tekanan diastolik saja biasanya ditemukan pada usia anak-anak dan orang dewasa muda
3. Hipertensi campuran
Peningkatan tekanan sistolik dibarengi peningkatan tekanan diastolik

Beberapa faktor resiko-faktor resiko hipertensi, diantaranya :
a.       Usia
Semakin tinggi usia manusia maka tekanan drah cenderung akan meningkat. Pria>45 tahun sedangkan wanita>55 tahun
b.      Ras/etnik
Tekanan darah tinggi tidak mengenal siapa saja baik itu orang jawa, sumatera ataupun yang lainnya.
c.       Jenis kelamin
Pria mempunysi kemungkinan yang lebih besar mengalami hipertensi di kehidupannya dibandingkan wanita.
d.      Kebiasaan gaya hidup tidak sehat. Diantaranya :
1.      Merokok
Kandungan nikotin dan zat-zat lainnya dalam rokok menstimulasi kelenjar  untuk sekresi epinefrin atau adrenalin yang akan memperkecil diameter pembuluh darah sehingga jantung bekerja lebih keras karena itu tekanan darah menjadi tinggi.
2.      Kurangnya aktifitas fisik
Kekurangan aktifitas fisik cenderung memiliki tekanan darah yang cukup tinggi sehingga otot jantung bekerja lebih keras memompa untuk mencapai perifar tubuh.
3.      Konsumsi makanan kolesterol
Bentuk sederhana lemak dan kolesterol yang terbawa aliran darah jika terlalu besar maka akan menghambat aliran darah.
4.      Stress
Terlalu banyak berfikir dapat meningkatkan tekanan darah darah.



OBESITAS


1. Pengertian Obesitas

Obesitas adalah suatu kondisi dimana seseorang kelebihan berat badan. Istilah obesitas sendiri menurut kamus kedokteran Dorland (2012), adalah peningkatan berat badan melampaui batas kebutuhan fisik dan skeletal, akibat penimbunan lemak tubuh yang berlebihan. Menurut World Health Organization (WHO) obesitas dapat mengganggu kesehatan. Obesitas dapat terjadi apabila asupan energi yang masuk ke dalam tubuh kita belih besar daripada energi yang kita keluarkan. Mengonsumsi makanan sumber energi yang tinggi dan mengandung lemak yang tinggi disertai dengan aktifitas fisik yang rendah atau kurang, maka obesitas dapat terjadi (NIH, 2012).

2. Faktor Penyebab Obesitas
Ada 3 faktor penyebab obesitas :
a. Faktor Faktor Fisiologis
Terdapat faktor herediter atau faktor internal yang berasal dari faktor keturuna dan faktor nonherediter atau faktor eksternal yang berasal dari luar individu contohnya makanan.

b. Faktor Psikologis
Faktor psikologis yang mempengaruhi obesitas adalah keadaan emotional yang tidak stabil. Keadaan inilah yang menyebabkan seseorang akan melakukan sesuatu hal untuk mengatasi emosinya tersebut. Contohnya dengan banyak makan seseorang akan merasa lebih baik. Hal ini tentu akan berdampak buruk bagi kesehatan, terlebih makanan yang dikonsumsi mengandung kalori dan kolesterol yang tinggi.

c. Faktor Kecelakaan atau Cidera Otak
Kecelakaan yang menyebabkkan cidera otak terutama pada pusat pengaturan rasa lapar akan menyebabkan seseorang tidak pernah merasa kenyang dan memicu seseorang tersebut untuk makan lebih banyak lagi. Hal inilah yang dapat menyebabkan obesitas

3. Dampak Obesitas
Pada saat ini banyak anak atau remaja yang terkena obesitas. Obesitas pada anak dapat menyebabkan gangguan pada sistem jantung dan pembuluh darah, yaitu hipertensi dan dislipidemia(kelainan pada kolesterol). obesitas juga berdampak membentuk batu empedu dan penyakit kencing manis (diabetes mellitus). Pada sistem pernapasan pula obesitas dapat mengganggu jalan napas, seperti tersumbatnya jalan napas. Obesitas mempengaruhi kesehatan kulit juga. Timbulnya garis - garis putih di sekitar perut penderita. Psikologis anak juga terkena dampak dari obesitas, sebagian besarpenderita akan diejek atau dihina teman - temannya karena memiliki badan yang gemuk.
Dampak lain dari obesitas adalah timbulnya penyakit - penyakit, seperti :

a. Tekanan darah tinggi
Peningkatan tekanan darah sering terjadi pada orang gemuk. Apabila endapan lemak melapisi pembuluh darah, maka secara otomatis tekanan darah dalam tubuh akan meningkat.

b. Serangan jantung
Karena timbunan lemak yang banyak pada tubuh terutama beberapa bagian di sekitar jantung dapat mempengaruhi cara kerja jantung. Selain itu, pada dinding pembuluh darah akan dilapisi endapan lemak yang menyebabkan pembuluh nadi akan menyempit. Kurangnya pasokan darah ini akan memicu terjadinya serangan jantung.

c. Resistensi insulin
Akan terjadi penumpukan lemak pada tubuh, akan tetapi lemak resisten terhadap insulin. Dalam menghantarkan glukosa kedalam sel lemak dan menjaga kadar gula darah tetap normal, pankreas memproduksi insulin dalam jumlah yang banyak. Apabila hal ini terus menerus terjadi, maka pankreas tidak dapat lagi memproduksi insulin. Akibatnya kadar gula darah dalam darah akan naik terus menerus.

5. Makanan penyebab
Makanan yang diyakini merupakan penyabab obesitas adalah fast food ataupun junk food. Fast food mengandung tinggi kalori, karbohidrat , dan lemak, tetapi rendah serat. Mengonsumsi makanan cepat saji menyebabkan asupan gizi yang tidak seimbang. Apalagi ditambah tidak berolahraga dan jarang melakukan aktivitas fisik, akan menyebabkan risiko terkena obesitas sangat tinggi. Apabila terkena obesitas pada usia remaja, maka akan besar pula terkena obesitas pada usia dewasanya. Dampak obesitas yang disebabkan oleh makanan cepar saji ini tenyata bukan hanya dialami oleh orang dewasa dan remaja saja, bahkan anak – anak pun juga dapat terkena dampaknya. Mengonsumsi makanan cepat saji terlalu sering dapat menyebabkan kadar gula darah yang ada di dalam tubuh akan meningkat, sehingga dapat menimbulkan risiko diabetes. Fast food bersifat manis - manis, berlemak, berminyak dan mengandung bumbu penyedap rasa.
Yang termasuk junk food adalah keripik, permen, dessert manis, makanan fast food (seperti fried chicken,hamburger, atau pizza), dan minuman soda atau minuman berkarbonasi dan lain -lain.

6. Pencegahan obesitas
a. Perbanyak aktifitas fisik/ olahraga fisik

Olahraga fisik akan membakar lemak untuk menghasilkan energi dalam tubuh kita. Olahraga yang dapat dilakukan antara lain, bersepeda, berlari, jogging, dan lain sebagainya.










b. Kurangi makanan yang mengandung lemak dan kolesterol tinggi

Makanan yang mengandung lemak dan kolesterol tinggi akan menghasilkan lemak dalam tubuh.







c. Kurangi porsi makan

Mengonsumsi makanan terlalu banyak akan menyebabkan ketidakseimbangan antara jumlah asupan yang masuk ke tubuh dan energi yang dikeluarkan tubuh.







d. Kurangi mengemil makanan ringan

Makanan ringan mengandung komposisi yang menimbulkan lemak pada tubuh. Apabila mengemil terlalu banyak, maka lemak tubuh akan meningkat.

SELF INJURY


Self Injury?Apa itu? Ada yang tau gaaak? Langsung aja yuk simak penjelasan berikut ini. Self injury atau selft harm adalah tindakan menimbulkan luka pada tubuh diri sendiri yang dilakukan sengaja. Self injury merupakan perilaku gangguan jiwa yang disebut dengan gangguan kepribadian tipe ambang (Borderline Personality Disorder/BPD). Tindakan ini bukan untuk bunuh diri namun sebagai bahan melampiaskan sesuatu (contoh:emosi). Self injury merupakan coping stress seseorang untuk mengatasi rasa sakit atau meluapkan beban hidupnya. Self injury dapat berupa mengiris, menggores kulit, membakar kulit,melukai dan mememarkan tubuh sendiri. Ada juga yang lebih berbahaya yaitu mematahkan tulang, memakan sesuatu benda yang berbahaya, mengamputasi bagian tubuh sendiri,dan menyuntikkan racun ke dalam tubuh.

Ada yang tau ga siapa aja sih yang biasanya melakukan self injury?
  1. Remaja perempuan
  2. Orang dengan riwayat kekerasan fisik,emosional,dan seksual.
  3. Orang denggan gagguan fisik seperti kecanduan alcohol, kecanduan obat-obatan,gangguan makan,atau gangguan obsesif kompulsif (OCD)
  4. Orang yang sulit mengndalikan atau mengungkapkan emosi
  5. Orang yag dibesarkan dalam keluargayang menentang amarah
  6. Orang yang tidak memiliki sahabat, keluarga,atau kerabat yang bisa dipercaya.
  7. Mengapa seserorang itu dapat melakukan self injury?
  8. Mengalikahkan perhatian dari hal halyang membuat trauma.
  9. Melepas stress
  10. Menghindari mati rasa
  11. Menyampaikan perasaan
  12. Mencari kepuasan
  13. Menghukum diri sendiri karena mempunyai perasaan bersalah atau malu.
  14. Merasa putus asa dan tidak mempunyai semangat hidup.


Bagaimana sih cara untuk mengatasi self injury?

DEPRESI (PENGERTIAN,GEJALA,DAN PENGOBATAN)



Depresi  adalah gangguan suasana hati yang dialami seseorang ditandai dengan perasaan sedih yang mendalam dan rasa tidak peduli. Kondisi seperti ini dapat menimbulkan efek yang lebih buruk pada penderitanya, seperti produktivitas kerja menurun, hubungan sosial terganggu dan adanya keinginan untuk bunuh diri.


Seberapa sering depresi terjadi?

Depresi adalah suatu kondisi yang sering terjadi di masyarakat. Menurut penelitian, depresi terjadi pada 80% orang dan dapat terjadi pada usia berapapun.

Apa aja gejala dari depresi?
Terdapat beberapa gejala yang menunjukkan seseorang terkena depresi. Gejala tersebut, seperti :    

  • Sulit berkonsentrasi
  • Merasa sedih atau kosong
  • Kehilangan minat akan hal-hal yang menyenangkan
  • Merasa putus asa
  • Merasa tidak berenergi atau merasa lelah
  • Sulit tidur atau merasa gelisah
  • Menurunnya selera makan

Pengobatan Depresi
Seseorang yang mengalami depresi membutuhkan penanganan atau pengobatan untuk mengembalikan keadaan normal mereka. Pengobatan pada depresi dapat dilakukan dengan : 

  1. Konsultasi dengan psikoterapi untuk mengatasi masalah akibat depresi.
  2. Memberikan obat antidepresan untuk mengatasi depresi pasien
  3. Memberikan terapi Interpersonal
  4. Perbanyak melakukan Olahraga  untuk menghasilkan  pikiran dan perasan untuk menghalangi mood negative
  5. Melakukan terapi humor  untuk mengurangi rasa depresi pada seseorang. Karena tertawa dapat meningkatkan pernapasan, sirkulasi dan tekanan seseorang